parungkuda.desa.id – Sabtu (02/06/2018). Bertempat di Gedung Widaria Kencana (GWK) Kota Sukabumi, komunitas Sabadesa Institute berkolaborasi dengan GITA (Gerakan Indonesia Kita) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Fotografi dan Jurnalisme Warga. Bertindak sebagai pembawa acara yaitu bapak Sutarjo atau yang akrab dipanggil mang ojo yang berasal dari konsultan Kementerian Desa. Sementara itu untuk posisi narasumber diisi oleh bapak Bayu Permana dari Sabadesa, bapak Geri Sugiran dari RelawanTIK sekaligus pengelola laman @sukabumitoday, dan bapak Alif Nurlambang seorang fotografer independen yang juga merupakan jebolan jurnalis media nasional terkemuka. Adapun para peserta pelatihan ini diantaranya berasal dari pemerintah desa, admin website desa id, dan perpuseru.
Sekitar pukul 13:30 WIB mang ojo membuka dan memulai kegiatan tersebut. Pada sesi pertama bertindak sebagai narasumber yaitu bapak Bayu Permana dari Sabadesa. Beliau mengatakan bahwa sabadesa terlahir dari sekumpulan Pendamping Desa yang fokus kerjanya mendukung literasi digital di desa. Saat ini sabadesa tengah mempunyai progres kerja bersama Dishubkominfo Kabupaten Sukabumi yaitu tentang rencana Peningkatan Kapasitas Website Desa ID. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang komunitas sabadesa dapat mengunjungi laman resminya di www.sabadesa.id.
Sesi kedua dilanjut oleh bapak Geri Sugiran. Beliau selain aktif berkecimpung sebagai RelawanTIK, juga merupakan owner atau pengelola website sukabumitoday.com beserta channel-nya yang terdapat di media sosial Facebook, Instagram, dan Twitter. Pada kegiatan ini beliau menyampaikan harapannya ke depan agar program atau kegiatan di Desa dapat juga di “Up” di website maupun channel-nya, tentunya setelah ada MoU dengan pihak-pihak terkait agar terjalin hubungan simbiosis mutualisme.
Tak lama setelah itu, acara dilanjutkan oleh narasumber terakhir yaitu bapak Alif Nurlambang. “Citizen Journalism” itulah kalimat yang membuka ceramahnya. Beliau menjelaskan makna dari kalimat tersebut yaitu salah satu praktik jurnalistik oleh warga negara secara sadar untuk melakukan fungsi jurnalisme yaitu sebagai fungsi kontrol terhadap suatu hal dalam jalannya roda pemerintahan. Fungsi kontrol jurnalis itu sendiri terdiri dari Cek, Ricek, dan Verivikasi. Selain itu dalam penulisan konten website haruslah akurat, KISS (Keep It Short & Simple), dan mengikuti kaidah-kaidah dalam disiplin ilmu jurnalistik. Juga harus bersifat skeptis (penuh keragu-raguan) terhadap suatu kabar yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Setelah ceramahnya tentang jurnalisme selesai, kemudian materi dilanjutkan ke tema fotografi. Beliau mengatakan bahwa hasil fotografi yang baik itu adalah foto yang bertutur dengan ciri mengandung 5 (lima) unsur yaitu E (Entire), D (Detail), F (Frame), A (Angle), dan T (Time) disingkat menjadi EDFAT atau minimalnya mengandung 3 (tiga) unsur yaitu EDT. Selain itu, dalam pelatihan tersebut juga ditampilkan beberapa hasil foto dari peserta dengan mengambil objek yang ada disekitar GWK baik menggunakan kamera DSLR maupun kamera ponsel untuk dinilai apakah sudah memenuhi prinsip EDFAT atau belum.
Acara pun selesai, kegiatan dilanjutkan dengan acara Buka Bersama (Bukber) karena kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan Ramadhan.